Sabtu, 23 Februari 2013

Miss The Old Us. You, Me, and Them







Hey, kalo aku tahu gimana cara balikin kamu seperti dulu, udah aku balikin.
Atau, kalo aku punya sihir, aku pasti bakalan nyihir otak kamu supaya inget kita.
Kita yang dulu, yang pernah kamu banggain.
Okay, aku tahu aku hanyalah orang ketiga. Tapi, hey!
Kamu dulu sering banget minta aku untuk nggak pergi.
Tapi sekarang? Skinship-pun tidak lagi kamu lakukan.

Inget nggak kamu punya banyak panggilan buat aku?
Stlobeli, Lemot, Cotton Candy. Sampai kamu sendiri yang nge-ibaratin aku kayak madu.
Kamu inget nggak? Nggak, kan? Karena kamu cuma ngeliat cewek itu.
Lihat aku sekali-sekali. Yang susah kembali jadi seperti dulu hanya karena rasa sakit.
Kenapa aku kayak gini? Ya jawabannya cuma ada di kamu!
Kamu, aku, semuanya. Everything has changed, tahu?

Aku kangen kita yang dulu. Kangen kamu.
Someone who treat me like a real princess so much!
Someone who seen me like I'm yours. More important than anything!
Seandainya aku punya time machine, aku bakalan balik ke sana.
Ke tempat dan waktu dimana aku dan kamu masih sama.
Sama-sama saling sayang.

Dulu, skinship itu nggak pernah ada ujungnya.
Kita bener-bener kayak pasangan. A real couple in social network.
Inget itu? Nggak?
Hufh.......
Boleh aku getok kepala kamu supaya kamu inget?

Oke, percuma. Karena kamu nggak akan pernah bisa aku raih kembali.
Jadi, bagaimana kalau aku biarkan diriku sakit?
Bertahan di dalam perubahan yang sama sekali tidak menguntungkanku tapi membawa petaka.
Untukku.
Rasa sakit karena kerinduanku terhadap kita yang dulu itu kusebut saja sebagai petaka.
Toh, hal itu nggak akan bisa kembali. Kamu tetap dingin dan cuek.

Pengen deh rasanya teriak di depan kamu, mukulin tubuh kamu dan akhirnya nangis dipelukan kamu.
I miss the old us, boy.. really missed us.. the old us..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar