Senin, 04 Februari 2013

Under The Rain



Sometimes, I always like to walked under the rain
Mereka menyembunyikan air mataku, dan mereka membuat aku bisa melepas semua rasa
Percaya deh, aku tidak pernah menyesal sakit karena hujan


Dialog di Bawah Hujan
"Seandainya aku pergi, lalu takkan kembali padamu, apa yang kau lakukan?"
"Kau bercanda? Aku tahu kamu tidak pernah bisa jauh dariku."
"..."
"Tapi jika seandainya memang benar terjadi, aku hanya ingin percaya bahwa kamu akan selalu kembali padaku. Selalu kembali setidaknya untuk bermain di bawah hujan bersamaku."


Aku tidak pernah percaya bahwa hujan bisa menjadi temanku, tapi nyatanya memang begitu
Hujan tidak pernah membuatku menggigil
Hujan tau semua ceritaku, tentang kamu
Hujan tau bagaimana aku menangis hanya untuk bertahan dan tetap mencintaimu

Terkadang, orang tidak akan mengerti bahwa aku terlanjur mencintaimu
Lebih dari apa yang bisa kukatakan
Bagaimanapun caranya, atau sesering apapun, besarnya tidak bisa ditakar
Orang-orang tidak pernah mengerti bagaimana rasanya jadi aku
Karena aku, tetaplah aku.

Dan seringnya, aku berkorban untuk orang yang tidak pernah ingin tau perasaanku
Memaksaku untuk menyimpan rasaku sendiri
Hingga penuh sesak dan rasanya tidak bisa bernapas lagi
Atau bahkan tak ingin?

Bahkan aku telah menyakiti perasaanku sendiri hanya untuk mencintaimu
Jelasnya, hanya untuk melihat kamu bersama orang lain dan lebih mencintai "dia" dibanding aku
Dan hal itu selalu mengundang tanya, "Apa arti diriku untukmu?"
Atau, "Untuk apa aku tetap bertahan disini, sementara kamu bersama orang lain?"

Lalu, kehadiranmu melenyapkan kesadaranku
Menenggelamkan aku di dalam manisnya sikap dan perbuatanmu
Melayang, tapi lantas terjatuh dan hancur

Ketika hancur, hujan seolah datang dan menjadi perekat untuk kehancuranku
Menyambung ulang, memberi kekuatan baru dan juga harapan baru
It always did
Tapi kekuatan baruku hanya untuk kembali mencintaimu dan kembali hancur dibawah kakimu
Sadarkah? Tidak, aku tau itu

Aku selalu mengharapkan akhir dari perasaan ini
Denganku, atau dengannya, bukan masalah
Asalkan semuanya berakhir, dan aku bisa menentukan sikapku selanjutnya

Jadi, bisakah kamu memberikan aku akhir yang sesuai dengan inginku, tapi juga tidak merugikanmu?
Tidak, aku tau benar kamu siapa
Bajingan, brengsek, pengecut, sama sekali tidak konsisten
Benar, kan?

Seandainya kamu bisa lebih tegas, aku bisa lebih konsisten dengan pendirianku
Hanya "seandainya" dan kurasa itu tidak akan pernah terjadi
Oh, aku bisa lebih konsisten kalau saja kamu tidak memntaku untuk tinggal
Atau, kalau aku sudah berhenti mencintaimu

Sejujurnya, aku telah meninggalkan apa yang selalu menjadi hobiku ketika aku bertemu denganmu
Aku menjadikanmu prioritas, dan meninggalkan kewajibanku
Aku bodoh? Jelas.
Tapi ketika aku ingin kembali pada duniaku, kau seolah mengejar
Dan aku tidak pernah kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar