Dan aku nggak pernah tahu bagaimana bisa dia melihatku seolah dia menyimpan rasa tertarik padaku kemudian di waktu yang berbeda dia seolah menunjukan bahwa dia tidak suka?
Juga, bagaimana bisa mataku tidak ingin berhenti menatap setiap gerakan yang dia buat kemudian aku mulai buta karena keindahannya?
Rasanya aneh ketika dia mulai berinteraksi dengan teman perempuan yang lain sementara aku hanya bisa menatapnya dari jauh tanpa menyadari bahwa mood-ku benar-benar hancur melihatnya begitu.
Memangnya, jatuh cinta diam-diam se-menyakitkan ini, ya?
Tahu bahwa dia sudah memiliki kekasih juga rasanya bagai tertimpa batu besar. Sesak hingga tak mampu bernapas.
Adakah sesuatu yang mampu menghilangkannya?
Melupakan setiap jengkal keberadaannya dari hatiku?
Lantas jika dia akan ada disekitarku selama beberapa bulan ke depan, atau bahkan separuh dari masa remajaku, mampukah aku menghilangkan keberadaannya?
Atau jika saja aku berani memperjuangkan ini, waktu akan mencoba memberiku kesempatan?
Iba melihatku terlunta-lunta mencintainya, begitu?
Jika semua hanya ketertarikan sesaat, mengapa aku begitu menggilai dan merindukannya? (@dwitasaridwita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar