Arti perhatianku terhadapmu
Pasti kau menerka-nerka
Apa yang tersirat dalam gerakku
Akulah serpihan kisah masa lalumu
Yang sekedar ingin tau keadaanmu
Reff:
Tak pernah aku bermaksud mengusikmu
Mengganggu setiap ketentraman hidupmu
Hanya tak mudah bagiku lupakanmu
Dan pergi menjauh
Beri sedikit waktu
Agar ku terbiasa
Bernafas tanpamu
Ooooohhh...
Hoooo...hooo....2x
Teruntuk dirimu
Dengarkan lah...
Reff:
Tak pernah aku bermaksud mengusikmu
Mengganggu setiap ketentraman hidupmu
Hanya tak mudah bagiku lupakanmu
Dan pergi menjauh
***
Well, aku nggak tahu apa yang membuat diriku sepede dan seyakin ini.
Dan jika aku salah, aku tidak bermaksud untuk menjadi super percaya diri.
Hanya saja, ini memang pantas untuk keadaan aku dan kamu.
Aku memutuskan untuk menjauhimu, melihatmu dari jauh dan sakit sendirian.
Ketika melihatmu dengan gadis itu.
No, believe me that I'm fine. Sure.
Aku menjauh bukan karena keinginanku, tapi kamu.
Kamu mengatakan bahwa kamu tidak suka jika aku mengganggumu.
Kamu juga bilang, aku moodbreaker.
Tidakkah kau merasa bahwa itu menyakitkanku?
Tidak, aku tahu.
Lalu seolah-olah menarikku, memintaku untuk kembali.
Kalau sudah begitu, siapa yang menarik ulur perasaan ini?
Aku? Atau malah kamu?
Dengar, dihari pertama ketika aku memutuskan untuk meninggalkanmu,
aku merasa sesuatu hilang dari sini.
Dari hatiku.
Aku pikir aku bisa melakukannya sendiri. Tanpamu.
Nyatanya, aku merasa kehilangan. Dan jauh lebih sakit.
Bukannya aku tidak ingin berteman, tapi aku yakin kamu tahu.
Bahwa seseorang pasti membutuhkan waktu untuk sendiri.
Dan aku membutuhkannya.
Jika ada hal penting yang sangat ingin kukatakan padamu,
aku merindukanmu, merindukan kita.
Aku takut, jika terlalu lama berada di sekitarmu,
aku akan memintamu menjadi milikku lagi.
Dan jika kamu disekitarku, aku merasa semuanya seperti diputar ulang.
Memaksaku untuk mengingat bahwa yang kulakukan semuanya sia-sia.
Tidak ada gunanya.
Aku ingin berhenti merusak mood-mu.
Ingin berhenti disakiti olehmu.
Ingin berhenti mengeluarkan air mata untukmu.
Maka, jika ini tulisanku untukmu yang terakhir, biarkanlah.
Dan untuk yang terakhir kalinya, aku minta maaf.
Meskipun aku tidak ingin semua ini berakhir,
tapi aku harus. Kita harus.
Maukah kamu menerima permintaan maafku?
TTD,
JSJ
8 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar